Pasar properti Analisis saat ini

Pasar properti Analisis saat ini
Pasar properti nasional menunjukkan tren yang terus membaik di sepanjang tahun ini

Sektor properti residensial sudah terbukti tahan banting dalam menghadapi berbagai tekanan ekonomi dan kondisi sulit sekalipun. Dalam 2 tahun terakhir, saat pandemi melanda Tanah Air, properti residensial menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Bahkan, mengalami peningkatan penjualan. Dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, penjualan properti residensial primer kuartal III tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 13,58 persen (year on year/yoy). Namun demikian, penjualan pada kuartal III tahun ini lebih rendah bila dibandingkan kuartal II tahun 2022 yang sebesar 15,23 persen. Perkembangan penjualan pada kuartal III 2022 yang tetap kuat terutama ditopang oleh meningkatnya penjualan tipe rumah kecil yang tercatat tumbuh sebesar 30,77 persen (yoy), lebih tinggi dari 14,44 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, penjualan rumah besar juga tercatat tumbuh sebesar 19,73 persen (yoy), meski lebih rendah dibandingkan 29,86 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya. Di sisi lain, penjualan tipe rumah menengah terkontraksi sebesar -1,59 persen (yoy) pada kuartal III 2022. Sementara itu, dari sisi harga residensial primer pada kuartal III menunjukkan tren peningkatan. Pada kuartal III tahun 2022, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) mengalami kenaikan sebesar 1,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan kuartal sebelumnya yang hanya 1,66 persen (yoy). Peningkatan IHPR terjadi pada seluruh tipe rumah, dengan kenaikan tertinggi pada tipe menengah, tercatat sebesar 2,92 persen (yoy), lebih tinggi kuartal II tahun 2022 yang sebesar 2,36 persen (yoy). Lalu untuk tipe rumah kecil mengalami kenaikan harga di kuartal III tahun ini sebesar 1,96 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 1,58 persen. Untuk tipe rumah besar mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen di kuartal III tahun ini, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang naik hanya 1,35 persen. Indikasi positif pasar properti juga terlihat dari tren permintaan pasar. Percepatan kenaikan harga properti tidak menyurutkan permintaan pasar. Sebaliknya, permintaan properti pada kuartal III tahun 2022 menunjukkan kenaikan yang cukup pesat, sebesar 9,2 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, penyedia suplai tampaknya masih menahan peluncuran suplai baru. Secara tahunan, suplai kuartal ketiga 2022 hanya naik tipis sebesar 3,7 persen. Keyakinan sektor properti hunian yang prospektif di tahun depan juga dikarenakan rumah saat ini menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk dimiliki. Terlebih masa pandemi kemarin yang menunjukkan pentingnya memiliki sebuah hunian yang layak. Oleh karena itu, dari sisi konsumen end user rumah masih sangat dibutuhkan. Lalu dari sisi investor, rumah merupakan instrumen investasi yang menarik, aman, dan tahan dalam kondisi sulit.
Dalam kesimpulannya, pasar properti di Indonesia mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan penurunan pada tahun 2014 dan penurunan lebih lanjut akibat pandemi. Namun, sektor properti residensial sudah terbukti tahan banting dalam menghadapi berbagai tekanan ekonomi dan kondisi sulit sekalipun. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2023 tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2023 mengalami penurunan. Produk hunian rumah tapak diperkirakan masih mendapatkan respon positif dari pasar dan kondisi pasar properti residensial tahun depan tetap positif mengalami pertumbuhan.